Hakim Adly Mansour Dilantik Menjadi Presiden Interim Mesir
Adly Mansour (Al-Jazeera)
Kaherah - Tentera Mesir telah menyatakan berakhirnya kekuasaan Presiden Mohamed Morsi. Tentera pun menunjuk Ketua Mahkamah Konstitusi Tertinggi Adly Mansour sebagai presiden interim setelah kejatuhan Morsi.
Ironisnya, Mansour merupakan ahli politik yang ditunjuk Morsi untuk duduk di kerusi tertinggi lembaga penegak undang-undang di Mesir tersebut. Sebelum ditunjuk sebagai presiden sementara, Mansour baru dua hari ini menjawat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi.
Dilansir dari Aljazeera, Khamis (4/7/2013), sosok Mansour yang disukai pihak tentera ini, merupakan lulusan dan peraih biasiswa dari institusi pendidikan Peranchis, Ecole Nationale de l'Administration.
Stesyen TV Al Jazeera Diserbu Pasukan Tentera Mesir
Mansour telah menjadi Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Tertinggi sejak tahun 1992 dan dia baru-baru ini, diangkat Morsi sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi Tertinggi.
Lelaki berumur 67 tahun itu juga pernah bekerja di mahkamah agama (Syariah)negeri. Mahkamah semacam itu melaksanakan peradilan sesuai fatwa agama Islam. Ayah tiga anak ini sudah sangat berpengalaman menjadi hakim sejak era Presiden Hosni Mubarak.
Dulunya, Mansour juga pernah mensupervisi Undang-Undang Pemilihan presiden yang kemudian menjadikan Morsi sebagai Presiden Mesir pada 2012 silam. Kini, namanya melambung menjadi Presiden Mesir, setidaknya untuk sementara waktu hingga pemilihan kembali digelar di negeri itu.detikNews
Stesyen TV Al Jazeera Diserbu Pasukan Tentera Mesir
Kahirah
Seperti dikutip dari Reuters, Khamis (4/7/2013), penyerbuan dilakukan ketika stesyen televisyen ini sedang melakukan penyiaran gambar. Ada sejumlah staf Al Jazeera yang ditahan dalam peristiwa ini. Pihak tentera percaya stesyen TV ini berpihak kepada Morsi.
Informasi mengenai penyerbuan ini masih simpang siur. Namun sejumlah media, termasuk blog yang ada di website Al Jazeera, menyebut produser, narasumber serta presenter stesyen ini telah ditahan.
Tidak beberapa lama usai kejatuhan Morsi, situasi Mesir memang dipenuhi dengan bentrokan. Sejumlah warga pendukung Morsi dengan membawa senjata menyerbu markas pasukan keselamatan. 4 Orang terbunuh dan 10 orang cedera akibat rusuhan ini.
Menteri Pertahanan Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengumumkan penggulingan Morsi dari kerusi presiden. Ketua Mahkamah Konstitusi Mesir ditunjuk untuk menjadi pemimpin sementara hingga pemilihan kembali diadakan.detikNews
Demi Warganya, Inggris Akan Bekerja Sama dengan Pemerintah Interim Mesir
foto: Getty Images
London, - Meski tidak mendukung intervensi militer, namun pemerintah Inggris mau tak mau akan bekerja sama dengan pemerintah interim Mesir. Hal ini dilakukan demi keselamatan warga Inggris yang tinggal di Mesir.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan, pemerintahnya harus bersikap praktis dalam menghadapi situasi ini.
"Kita harus bekerja sama dengan siapapun yang berwenang di Mesir," kata Hague kepada radio BBC seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (3/7/2013).
"Kita harus melakukan itu demi keselamatan warga negara Inggris, kita harus melakukan itu karena ada begitu banyak perusahaan Inggris di sana," imbuhnya.
Hague pun menegaskan penolakannya atas intervensi militer di Mesir. "Kami akan selalu tegas bahwa kami tidak mendukung intervensi militer namun kami akan bekerja sama dengan orang-orang yang berwenang di Mesir. Itu realitas praktis kebijakan luar negeri," tandasnya.
Sebelumnya pada Rabu, 3 Juli larut malam waktu setempat, militer Mesir menyatakan berakhirnya kekuasaan Morsi. Jenderal Sisi pun mengumumkan ketua Mahkamah Konstitusi Adly Mansour sebagai presiden sementara.
Sisi juga menyerukan digelarnya kembali pemilihan presiden dan parlemen di Mesir. Pengumuman ini mendapat sambutan meriah rakyat Mesir di berbagai wilayah. Warga yang berkumpul di jalan-jalan bersorak-sorai dan menggelar pesta kembang api untuk merayakan kejatuhan Morsi.detikNews
No comments:
Post a Comment